logo blog

Akibat Bendera Merah Putih Terpasang Terbalik, Kamad Ini Harus Berurusan dengan Kemenag

Akibat Bendera Merah Putih Terpasang Terbalik, Kamad Ini Harus Berurusan dengan Kemenag

Kepala Madrasah Ibtidaiyah Raodhatut Tarbiyah Nunukan, Ponadi S Pd.I, harus berurusan dengan Kementerian Agama Kabupaten Nunukan, lantaran di Madrasah yang dibinanya terpasang bendera Indonesia dalam posisi terbalik putih merah, Jumat (8/4/2016).
Setelah ditelusuri, pelaku pengibaran bendera dalam posisi terbalik tersebut merupakan anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang tinggal di sekitar lingkungan Madrasah.
“Setelah mengetahui kejadian itu saya langsung menelepon Kementerian dan menceritakan kronologis sebenarnya,” ujarnya, Minggu (10/4/2016).
Dijelaskan, bendera yang terpasang di Madrasah di RT 11, Jalan Manunggal Bhakti, Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan itu sempat berkibar sekitar dua jam. Salah seorang guru yang mengetahui kejadian itu, langsung saja menurunkannya.
"Kejadiannya diluar jam sekolah. Habis Jumat kemarin sekitar jam 15.00 Wita. Sudah pulang semua anak sekolah dan tidak ada para guru di Madrasah," ujarnya.
Dia menceritakan, insiden tersebut murni akibat ketidakmengertian anak-anak, yang tinggal di samping Madrasah. Saat itu ada lima anak-anak Sekolah Dasar 004 Nunukan dan seorang murid Madrasah Ibtidaiyah yang sedang bermain bendera.

Kebetulan, kata dia, lokasi Madrasah yang berada di pemukiman padat itu letaknya terbuka sehingga masyarakat dengan bebas bisa keluar masuk di lingkungan Madrasah.
"Jadi anak-anak latihan, iseng karena mereka main-main. Nggak tahu juga kalau kebalik kan?” ujarnya.
Ponadi mengaku baru mendapatkan kabar dimaksud saat maghrib. Dia yang sedang mengikuti dzikir bersama di rumah salah satu warga, merasa kaget saat diberi tahu soal insinden itu.
Dia pun bergegas menuju ke Madrasah untuk memastikan bendera dalam posisi terbalik itu sudah diturunkan.
Esoknya, Ponadi mendatangi sekolah anak-anak yang bermain-main dengan bendera untuk memberikan pengertian agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Dia menekankan, pihak sekolah selama ini selalu menanamkam nasionalisme, wawasan kebangsaan dan menjunjung tinggi kecintaan terhadap Indonesia. Hal tersebut selalu diamalkan dalam keseharian di sekolah.
"Saya memohon maaf pada negara, pada rakyat Indonesia. Ini murni ketidaksengajaan dan ini tidak akan terulang lagi," ujarnya.

Share this:

Enter your email address to get update from Abdi Pendidikan.

Tidak ada komentar

Copyright © 2016. Ikhlas Beramal - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger